Pengertian Arus Listrik dan Beda Potensial
Pengertian Arus Listrik dan Beda Potensial – Pada bab sebelumnya kamu sudah mempelajari muatan listrik pada suatu benda. Dua benda atau dua tempat yang muatan listriknya berbeda dapat menimbulkan arus listrik. Benda atau tempat yang muatan listrik positifnya lebih banyak dikatakan mempunyai potensial lebih tinggi.
Adapun, benda atau tempat yang muatan listrik negatifnya lebih
banyak dikatakan mempunyai potensial lebih rendah. Dua tempat yang
mempunyai beda potensial dapat menyebabkan terjadinya arus listrik.
Syaratnya, kedua tempat itu dihubungkan dengan suatu penghantar. Dalam
kehidupan sehari-hari, beda potensial sering dinyatakan sebagai tegangan.
Selanjutnya perhatikan Gambar berikut.
Dua tempat berbeda potensial
Pada Gambar di atas, A dikatakan lebih positif
atau berpotensial lebih tinggi daripada B. Arus listrik yang terjadi
berasal dari A menuju B Arus listrik terjadi karena adanya usaha
penyeimbangan potensial antara A dan B. Dengan demikian dapat dikatakan,
arus listrik seakan-akan berupa arus muatan positif. Arah arus
listrik berasal dari tempat berpotensial tinggi ke tempat yang
berpotensial lebih rendah. Pada kenyataannya muatan listrik yang dapat
berpindah bukan muatan positif, melainkan muatan negatif atau elektron.
Karena itu, berdasarkan Gambar yang terjadi
sebenarnya adalah terjadinya aliran elektron dari tempat berpotensial
lebih rendah ke tempat yang berpotensial lebih tinggi. Jadi berdasarkan
uraian di atas, arus listrik terjadi jika ada perpindahan
elektron. Kedua benda bermuatan , jika dihubungkan melalui kabel akan
menghasilkan arus listrik yang besarnya dapat ditulis dalam rumus
Dengan :
I = besar kuat arus, satuannya ampere (A)
Q = besar muatan listrik, satuannya coulomb (C)
t = waktu tempuh, satuannya sekon (s)
Berdasarkan uraian tersebut, arus listrik
dapat didefinisikan sebagai banyaknya elektron yang berpindah dalam waktu tertentu. Kamu
sudah mengetahui bahwa perbedaan potensial akan mengakibatkan perpindahan
elektron. Banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan
setiap muatan listrik dari ujung-ujung penghantar disebut beda potensial
listrik atau tegangan listrik. Hubungan antara energi listrik, muatan
listrik, dan beda potensial listrik secara matematik dirumuskan.
dengan:
V = beda potensial listrik satuannya volt (V)
W = energi listrik satuannya joule (J)
Q = muatan listrik satuannya coulomb (C)
Dengan demikian, beda potensial adalah
besarnya energi listrik untuk memindahkan muatan listrik.
Contoh Soal Pengertian
Arus Listrik dan Beda Potensial:
Kuat arus listrik yang mengalir pada lampu 250
mA. Jika lampu menyala selama 10 jam, berapakah
a. muatan listrik yang mengalir pada lampu?
b. banyaknya elektron yang mengalir pada lampu
(1 elektron = 1,6 x 10-19C)
Mengukur Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik yang mengalir dalam penghantar atau rangkaian
listrik dapat diukur besarnya dengan menggunakan amperemeter atau ammeter.
Amperemeter ada dua jenis, yaitu amperemeter digital dan amperemeter
jarum. Ciri sebuah amperemeter jarum adalah adanya huruf A pada permukaan
skala. Bagaimanakah cara mengukur kuat arus listrik yang mengalir dalam
rangkaian listrik?
Untuk lebih memahami
cara mengukur kuat arus listrik, cobalah kamu lakukan Kegiatan berikut
secara berkelompok. Sebelumnya bentuklah satu kelompok yang terdiri 4
siswa; 2 laki-laki dan 2 perempuan.
Percobaan Mengukur Kuat Arus Listrik
Tujuan: Mengukur
kuat arus listrik komponen secara seri dan paralel
Alat dan Bahan:
– Lampu
– Sakelar
– Amperemeter
– Baterai
Cara Kerja:
- Rangkailah peralatan yang tersedia seperti
gambar.
- Tutuplah sakelar. Amatilah lampu dan catat
besar arus listrik melalui amperemeter.
- Ulangi cara kerja nomor 1 dan 2 dengan
mengganti jumlah baterai, baik secara seri maupun paralel.
- Catatlah pengamatan kelompokmu pada sebuah
tabel di buku kerjamu.
Pertanyaan:
1. Mengapa lampu pada rangkaian
dapat menyala?
2. Mengapa ketika baterai diubah, nyala lampu
juga berubah?
3. Nyatakan kesimpulan kelompokmu dalam
buku kerjamu.
Dalam kehidupan
sehari-hari, kamu dapat mengamati adanya gejala beda potensial di baterai atau akumulator. Beberapa
baterai dapat disusun secara seri maupun paralel. Yang dimaksud susun
seri adalah kutub positif disambungkan dengan kutub negatif
lainnya. Adapun, untuk susun paralel adalah kutub-kutub yang
sejenis disatukan. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar berikut.
Susunan listrik secara seri (a) dan paralel (b)
Untuk susun seri akan menghasilkan kuat arus listrik
yang lebih besar daripada rangkaian susunan paralel. Hal itu
disebabkan oleh bertambahnya beda potensial. Karena itu jika kedua
macam rangkaian itu digunakan untuk menyalakan lampu, akan menghasilkan nyala
yang berbeda. Dapatkah kamu menjelaskan hal tersebut?
Demikianlah ulasan sederhana kami mengenai pengertian
arus listrik dan beda potensial, juga bagaimana kuat arus listrik. Semoga
bermanfaat dan sampai jumpa lagi di lain kesempatan (Tim KTB).
Tidak ada komentar untuk "Pengertian Arus Listrik dan Beda Potensial "
Posting Komentar