Kelayakan Industri Tepung Tapioka Di Desa Seri Tanjung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan

Ketersediaan  bahan  baku  ubikayu  untuk Industri Tepung Tapioka di Desa Seri Tanjung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan IlirBerdasarkan knowledge Sensus Pertanian Tahun 2013,  di  Sumatera  Selatan  terkandung  14.839 kuantitas  rumah  tangga  yang mengusahakan tanaman singkong, nomor tiga setelah rumah tangga padi dan jagung, maka mampu dikatakan bahwa  bahwa  komoditas  singkong  tetap menjadi  tanaman  pangan  yang  dominan  di Sumatera Selatan.Produksi singkong di Kabupaten Ogan Ilir terhadap tahun 2016 tercatat sebesar 23.992 ton bersama luas panen 517 hektar (BPS Sumsel, 2017). 

Industri pengolahan singkong menjadi tepung tapioka tetap amat jarang ditemukan. Sebagian masyarakat yang mempunyai memproses singkong memasarkan produknya ke Provinsi Lampung, tapi di dalam perihal ini cost transportasi amat besar dan harga menjual yang udah ditetapkan oleh pengepul kadangkala tidak realistis  bahkan  setelah  dikurangi  bersama product  yang  tidak  cocok  beberapa syarat  akibat penyusutan kualitas di dalam perjalanan, alhasil petani tambah merugi.Pengembangan  sebuah  agro  industri seharusnya  mencukupi  syarat  ketersediaan bahan baku yang berasal berasal dari tempat kira-kira industri tersebut (Rini et.al, 2012), untuk itu industri tepung tapioka di Kabupaten Ogan Ilir butuh perhatian dan pendampingan berasal dari pemerintah. Bila dilihat berasal dari ketersediaan bahan baku singkong di Provinsi Sumatera Selatan, potensi pengembangan industri tepung tapioka amat menjanjikan. Industri tepung tapioka di Ogan Ilir tersebut punya kapasitas memproses sebesar  60  ton  tepung  tapioka  per  tahun. Dengan  kebutuhan  bahan  baku singkong sebesar 240 ton per tahun.  Kebutuhan bahan baku  singkong  ini  mampu  dipenuhi  oleh Kabupaten Ogan Ilir yang tercatat 23.992 ton terhadap tahun 2016, sungguh merupakan persentase  yang  amat  kecil  yakni  0.01% kebutuhan singkong.

Analisis SWOT Kekuatan/ Strength(S)

  • Pemilik    punyai    lahan    sendiri    untuk menghasilkan bahan baku berbentuk ubi kayu
  • Terdapat  kelompok  tani  di  kurang lebih  industri tepung   tapioka   yang   bersedia   menyuplai bahan bahu
  • Kualitas   tepung   tapioka   yang   diproduksi baik
  • Tenaga kerja setempat

Kelemahan/ Weakneses(W)

  • Masih   rendahnya   kualitas   Sumber   Daya Manusia 
  • Masih terhalang didalam surat ijin 
  • Produksi belum optimal
  • Promosidan pemasaran belum optimal
  • Terbatasnya modal usaha
  • Kemasan   yang   tersedia   belum   sesuai   dengan standar

Peluang/ Opportunities(O)

  • Adanya  perlindungan  dari  pemerintah  daerah didalam mewujudkan industritepung tapioka 
  • Adanya  program-programpemerintah  didalam menungjang ketahanan pangan dan diversifikasi pangan
  • Permintaan Pasaryang masih besar
  • Meningkatnya konsumsi masyarakat
  • Terbukanya kesempatan ekspor
  • Harga terjangkau

Ancaman/ Threats(T)

  • Banyaknya  produk sejenis dari luar daerah Jangkuan pemasaran    masih    terbatas    di wilayah kurang lebih industriKemungkinan  konsumen      berubah      ke  yang produk lain
  • Pesaing dari industri besar

Proyeksi Laba Rugi Industri Tepung Tapioka 

Industri   tepung   tapioka   di  Desa   Seri Tanjung  Kecamatan  Tanjung  Batu  Kabupaten Ogan  Ilir  berdiri  di  atas  tanah  keluarga  dengan luas tanah 14 m x 28 m, dan terkandung bangunan dengan luas 10 m x 20 m. Periode proyek  yang direncanakan    didalam    perhitungan    kelayakan industri   tepung   tapioka   ini   adalah   3   th. dengan   12   bulan   bekerja   tiap-tiap   tahunnya. Dengan     memanfaakan     mesin     yang     ada, produksi     tepung     tapioka     berikut     mampu mencapai  200  kg  tiap-tiap  hari,  dengan  demikianlah mampu  produksi  tepung  tapioka  sebanyak  5 ton  atau  5000  kg  tiap-tiap  bulan  seandainya  dalam  satu bulan  terdapat  25  hari  kerja.  Produksi  ini  sudah perhitungkan   bahwa   berlangsung   kerusakan bahan baku sejumlah 7,5 prosen tiap-tiap produksi.Diperlukan   empat   hari   kerja   sebelum akan produk   dapat   dipasarkan,   harga   menjual   yang ditetapkan   adalah   Rp11.000,-per   kilogram. Tenaga  kerja  yang  digunakan  berjumlah  enam orang  bersama dengan  rincian  tenaga  kerja  selalu  satu orang,  tenaga  kerja  memproses  empat  orang  dan tenaga   pemasaran   satu   orang.      Industri   ini Mengenakan modal sendiri secara keseluruhan.Berdasarkan   hasil   perhitungan,   industri tepung   tapioka   bakal   menggapai   BEP   bersama dengan memproses  sebesar  31.022  kg  di  tahun  pertama, 426.558  kg  atau  terhadap  nilai  di  tahun  kedua  dan ketiga atau terhadap nilai Rp341.246.269.

beberapa pemikiran  yang  digunakan  dalam  perhitungan dan pemikiran keuangan, pada lain bahwa dimisalkan   periode   proyek   adalah   3   tahun bersama dengan  memproses  sebesar  5  ton  tepung  tapioka per  bulan,  dimana  harga  menjual  yang  ditetapkan adalah   sebesar   Rp   11.000,-per   kilogram. Tenaga kerja yang digunakan sebanyak 6 orang bersama dengan  rincian  satu  pegawai  tetap,  satu  bagian pemasaran  dan  4  orang  bagian  produksi.  Harga pembelian  ubi  kayu  adalah  sebesar  Rp  1.100,-per  kilogram  .  Semua  modal  yang  digunakan diperoleh   dari   modal   sendiri   dan   tidak   tersedia pinjaman dari pihak lain.

Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan   bahwa   dari   aspek   ketersediaan bahan    baku,    potensi    pasar,    dan    proyeksi laba/rugi, Industri Tepung Tapioka di Desa Seri Tanjung  Kecamatan  Tanjung  Batu  Kabupaten Ogan Ilir layak untuk didirikan.

Untuk dapat mencukupi obyek dan kebutuhan    pasar    dan juga    mengembangkan industri    tepung    tapioka    di    Desa    Seri Tanjung dibutuhkan usaha untuk menambah kualitas dan kapasitas produk, pengembangan keterampilan pekerja  dan  pemilik,  dan juga  pengembangan teknologi  proses  supaya  dapat  berdaya  saing bersama dengan  tepung  tapioka  yang  sudah  terlebih dahulu masuk ke pasar.2.Untuk dapat jadi rujukan atau rekomendasi   bagi   OPD   perihal   supaya industri   ini   dapat   dikembangkan   secara optimal.

Masih  mesti  dilakukan  kajian  lebih  lanjut perihal     rantai     pasok     singkong     untuk memberi tambahan  gambaran  yang  memang dari  ketersediaan  bahan  baku  bagi industri tepung    tapioka    di    Desa    Seri    Tanjung Kecamatan  Tanjung  Batu  Kabupaten  Ogan Ilir.

 

Tidak ada komentar untuk "Kelayakan Industri Tepung Tapioka Di Desa Seri Tanjung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan"

Iklan Bawah Artikel